Sabtu, 24 Juni 2017

Panggung Renung, akhir 2013 dan awal 2014

Panggung Renung adalah tempatku berkarya dan berenung. Setiap tulisanku yang bertempat "Panggung Renung" berarti tulisan kubuat di sini.


Awalnya hanya sebuah gudang keluarga di belakang rumah. Tidak terurus. Sepeninggal Papa, aku diminta Mama untuk mengelola gudang itu menjadi lebih bermanfaat, dan menarik jika dilihat tetangga di seberang atau di bawah.

Tentu saja aku harus membersihkannya sendiri. Tanaman merambat merupakan satu-satunya tanaman liar yang paling menjengkelkan. Aku suka melakukan pembersihan itu sebagai bagian berolah raga.


Setelah bersih, proses selanjutnya adalah memagarinya. Aku dibantu oleh Pak Bandi dan menantunya. Cukup dengan kayu ulin 8 cm x 8 cm, dan kawat harmonika.



Dan, barulah "Panggung Renung" dibangun oleh Pak Bandi dan menantunya.



Senangnya aku dan keluarga ketika sudah jadi. Sisa lahan belakang yang dulunya kurang terawat dan terpantau itu kini sudah menjadi bagian dalam keseharianku. Kebetulan ada anjing di rumah, dan bisa menjaga di bawahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar