Sabtu, 24 Juni 2017

Rumah Bapak Robert Li dan rumah Bos Jamik, Perumnas Kupang, Kota Kupang, NTT




Tidak lupa dengan laporan tertulisnya sebagai bukti pekerjaan direncanakan, dilaksanakan, dan anggaran bisa terpantau dengan baik. Yang mengajakku ke Kupang adalah Dominggus Elcid Li, anak sulungnya Bapak Robert Li. Ketiga buku laporan itu kuserahkan kepadanya. Lengkap dengan nota-nota belanja karena aku bukanlah koruptor anggaran.

Bagiku, kejujuran menjadi penting. Uang sekian rupiah tidak perlu aku permainkan dalam nota. Bila aku perlu uang untuk jajan, aku tinggal minta saja pada Elcid. Aku sudah bahagia dengan nilai rupiah yang diberikan, dan Tuhan sungguh baik.





Terima kasih, Elcid dan Bapa Robby. Aku rindu datang kembali ke Kupang. Doakan aku kaya sehingga bisa datang untuk menjenguk, dan melakukan hal-hal baik selanjutnya. Tuhan memberkati. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar